Sabtu, 05 Maret 2016

Alat Musik Tradisional Maluku

Sejak dahulu, masyarakat Maluku senang bermain musik dan bernyanyi dalam mengiringi tari-tarian tradisional. Tak ayal bila sekarang terdapat banyak penyanyi terkenal yang lahir dari kepulauan ini. Sebut saja para legenda seperti Broery Pesoelima dan Harvey Malaihollo. Belum lagi para penyanyi kaliber dunia lainnya seperti Daniel Sahuleka, Ruth Sahanaya, Monica Akihary, Eric Papilaya, Danjil Tuhumena, Romagna Sasabone, Harvey Malaihollo serta penyanyi-penyanyi muda berbakat seperti Glen Fredly, Ello Tahitu dan Moluccas.

GPS Wisata Indonesia, mencoba mengumpulkan alat musik tradisional Maluku dari berbagai sumber.

Tahuri


Tahuri adalah alat musik dan komunikasi yang dikenal didaerah pesisir kepulauan Maluku. Alat musik ini terbuat dari kulit kerang dan dibunyikan dengan cara ditiup. jika ditiup bunyinya akan terdengar nyaring. Semakin kecil

Alat Musik Tradisional Banten


Pengaruh kerajaan Islam yang masuk pada abad ke-16 menjadikan Banten sebagai salah satu kerajaan Islam yang memiliki pusat pelayaran dan perdagangan dengan Bandar yang kini dikenal sebagai kota “banten lama”. Banten menjadi pusat perdagangan Asia Tenggara dan sebagai pusat perkembangan agama Islam pada masa pemerintahan Sultan Malik Hasanudin dan Sultan Ageng Tirtayasa. Pengaruh Islam tampak kuat pada kesenian tradisionalnya, misalnya pada rampak bedug. Seni ini memperlihatkan keterampilan dan kelincahan memukul bedug, biasanya dimaikan oleh para gadis dengan menggunakan busana muslimah. Kesenian lain yang bernafaskan Islma adalah kesenian Marawis, syaman, terbang gede, beluk, qasidah dan rudat. Selain itu Banten juga dikenal dengan kesenian yang menonjolkan kekebalan misalnya debus yang menggunakan gerakan dasar yang berupa gerakan silat. Pertunjukan debus memperlihatkan kekebalan tubuh terhadap benda tajam dan panas, diantaranya menusukan paku besar di perut tanpa meninggalkan bekas di kulit dan memasak di atas kepala. Kesenian Banten lainnya yaitu rudat, calung renteng, segeng, dodo, rengkong, angklung buhun, penca gacle, almamad, dan ubrug.

Bedug

Rampak Bedug (http://nurulnoe.com)

Merupakan alat musik tabuh seperti gendang. Bedug merupakan instrumen musik tradisional yang telah digunakan sejak ribuan tahun lalu, yang memiliki fungsi sebagai alat komunikasi tradisional, baik dalam kegiatan ritual keagamaan maupun politik. Di Indonesia, sebuah bedug biasa dibunyikan untuk pemberitahuan mengenai waktu salat atau sembahyang. Bedug terbuat dari

Jumat, 04 Maret 2016

Alat Musik Tradisional Bali

Alat Musik Tradisional Bali pada umumnya juga dapat ditemukan dibeberapa provinsi lain di Indonesia. Akan tetapi selain perbedaan nama tentu saja alat musik tersebut memiliki ciri khas baik bentuk ornamen, ukiran atau cara memainkannya yang membuatnya berbeda walaupun dengan fungsi dan bunyi yang sama. Dan berikut ini beberapa alat musik tradisional Bali yang dapat kita kenal :

1. Alat Musik Tradisional Bali - "Gamelan Bali"


Bali yang kita kenal sebagai pulau dewata juga memiliki gamelan seperti halnya provinsi lain di pulau Jawa. Gamelan sendiri merupakan seperangkat alat musik tradisional yang terdiri dari gong, kendang, kempul dan gambang. Bahan pembuatan gamelan antara lain  terbuat dari logam, menghasilkan suara yang nyaring dan gema yang yang bagus, dipakai dalam upacara agama dan mengiringi tarian.

Walaupun bisa dikatakan memiliki fungsi yang sama dengan gamelan dari pulau Jawa, akan tetapi bentuk ornamen atau hiasan gamelan Bali menjadi salah satu ciri yang membedakannya.

ALAT MUSIK TRADISIONAL SULAWESI UTARA

A. KOLINTANG Kolintang_adalah_sebuah_alat_musik_tradisional_yang_terkenal_di_daerah_Minahasa,_Provinsi_Sulawesi_Utara._Bahan_untuk_membuat_kolintang_ini_adalah_kayu._Ada_yang_dibuat_dari_bahan_kayu_bernamakayu_bandaran,_ata_kayu_wenang,_dan_lain_sebagainya._Umumnya_kayu_yang_dibuat_untuk_membuat_Kolintang_ini_adalah_kayu-kayu_ringan,_namun_memiliki_serat_kayu_yang_padat._Alat_musik_ini_dimainkan_dengan_cara_dipukul._Bahkan_Kolintang_ini_terkenal_dapat_mengeluarkan_bunyi_yang_khas_karena_bisa_digunakan_untuk_mengeluarkan_bunyi_nada_rendah_maupun_nada_tinggi.


 B. GARPUTALA BAMBU Seperti_namanya,_alat_musik_yang_hampir_mirip_dengan_garpu_yang_hanya_memiliki_dua_gigi_ini_padaumumnya_di

Alat Musik Tradisional Papua

Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku dan budaya, tak heran memiliki berbagai macam tradisi kesenian musik di daerah masing-masing yang juga memiliki ciri khasnya masing-masing pula. Karena kedekatan kekerabatan dan kedekatan emosional antar suku, terkadang beberapa jenis alat musik tradisional yang ada biasanya masih memiliki garis alur sejarah yang sama dengan bentuk yang hampir sama pula. Keberagaman jenis alat musik tradisional Indonesia begitu banyaknya, tersebar dari Sabang sampai Merauke, baik alat musik ritmis, alat musik melodis dan alat musik harmonis, namun sayang kebanyakan generasi sekarang banyak yang melupakan keberadaan musik tradisional tersebut.

GPS Wisata Indonesia mencoba mengarsipkan kembali alat musik tradisional yang ada di Papua, dari berbagi sumber yang dapat dipercaya.

Pikon


Alat musik Pikon merupakan alat musik tradisional yang terbuat dari tanaman sejenis bambu. Alat musik ini dibunyikan dengan cara ditiup. Pikon berasal dari bahasa Baliem yaitu dari kata Pikonane yang berarti alat musik bunyi. Pikon yang ditiup sambil menarik talinya ini hanya akan mengeluarkan nada-nada dasar, berupa do, mi dan sol.

Alat Musik Tradisional Jawa Timur


Dari Pulau Jawa sampai Bali, mempunyai alat musik yang sama yaitu Gamelan, yang membedakan cara menabuhnya atau memainkan, dimungkinkan ada beberapa tambahan atau mengambil dari bagian Gamelan.

Alat Musik Reog Ponorogo

Reog Ponorogo (http://informasi-budaya.blogspot.com)

Dalam tetabuhan Reog Ponorogo terdiri dari Kenong, Kempul, Kethuk, Kendhang dan Gong, merupakan bagian dari Gamelan. Sedangkan alat yang khas dari Reog Ponorogo yaitu Selompret (Terompet) dengan beberapa tambahan Ketipung dan Angklung.

Alat tetabuhan Reog Ponorogo. Dari kiri ke kanan (tergantung) kenong, kempul, kethuk, masing-masing dengan alat tabuhnya, dan selompret. (Di bawahnya) ketipung, angklung, dan kendhang.

Kendhang

Kendhang (http://www.asliponorogo.com)

Untuk kesenian reog, kendang yang digunakan ada dua yaitu kendang yang besar dan kendang yang paling kecil.

Kendhang sedang dimainkan (http://ruangkudisini.blogspot.com)

Perbedaan peran kendang juga dimiliki antara Jawa Timur dengan Jawa Tengah, di Jawa Timur kendang berperan sebagai penentu gerakan tarian tapi di Jawa Tengah kendang berperan sebagai penentu berubahnya ricikan gendhing.

Alat Musik Tradisional dari Jawa Tengah

Mari Mengenal 10 Alat Musik Tradisional dari Jawa Tengah - Jika pada artikel yang lalu kita mengenal beberapa lagu daerah dari Jawa Tengah. Kali ini mari kita mengenal alat musik tradisional yang berasal dari Provinsi Jawa Tengah.

Jawa Tengah adalah salah satu provinsi yang terletak di pulau jawa. Banyak sekali alat musik tradisional yang dapat kita temukan di Jawa Tengah. Kepedulian pemerintah daerah serta kegemaran masyarakat akan kesenian daerah menjadi salah satu penentu terpeliharanya kebudayaan dan kearifan lokal dari Provinsi ini.  Berikut adalah daftar dan penjelasan 10 alat musik tradisional dari Jawa Tengah :


1. Kendang / Gendang


Kendang atau gendang adalah alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul / ditepak dengan menggunakan telapak tangan. Alat musik gendang ini terbuat dari kayu dan kulit binatang, bahan yang sering digunakan untuk membuat gendang ini adalah kayu nangka, cempedak atau kayu kelapa. Kulit Kambing dan Kulit Kerbau banyak dipilih untuk bahan kendang yang disesuaikan dengan jenis nada yang dihasilkan.
Fungsi gendang dalam musik ensembel / gamelan jawa adalah  untuk mengatur tempo/irama lagu dalam permainan gamelan.

Gendang - macam2budayaindonesia.blogspot.com

2. Bonang 



Bonang adalah instrumen musik yang dimainkan dengan cara dipukul dengan menggunakan pemukul khusus. Bonang terbuat dari perunggu, kuningan dan besi. Dalam gamelan jawa dikenal istilah bonang barung dan bonang penerus. Perbedaan bonang barung dan penerus terletak dari ukurannya serta fungsi keduanya. Bonang barung berukuran lebih besar dan beroktaf tengah hingga tinggi, berfungsi sebagai pembuka dan penuntun dari sebuah lagu. Sedangkan bonang penerus berukuran lebih kecil dan beroktaf tinggi dimainkan dengan kecepatan 2 kali lebih cepat dari bonang barung.